CIRI–CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
Proses belajar mengajar dapat
berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru
berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai
indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan
dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima
dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar sangat penting, karena seperti yang dikemukakan oleh Edgar
Dale (dalam Sadiman, dkk,2003:7-8) dalam klasifikasi pengalaman menurut tingkat
dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, dimana partisipasi, observasi,
dan pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pengalaman belajar yang diterima siswa.
Penyampaian suatu konsep pada siswa
akan tersampaikan dengan baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat
langsung didalamnya bila dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa
untuk mengamati saja. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan
media pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
konkret kepada siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
sebagai contoh yaitu media pembelajaran komputer interaktif.
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan
tersajikan beberapa ciri menurut Gerlach & Ely (1971) yang
mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media
digunakan. Yaitu :
1. Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri
ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan
mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek
yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan
setiap saat. Media yang
dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket komputer, dan
film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu
waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri manipulatif (manipulatif
property). Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif
memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam
pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian yang salah, maka
akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan membingungkan
dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak
diinginkan.
Praktiknya seperti
bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat
dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping itu juga dapat
diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu juga bisa
diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat
galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatifdari
media. Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk
foto. Pada rekaman gambar hidup(video, motion film) kejadian dapat diputar
mundur.
3. Ciri disributif (distributive
property). Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia
dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di
berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama
dengan aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar